eca7acbb-c6a7-4842-854c-9d1989647aed

SMK SMTI, Bandar Lampung – Sugar Group Company menyelenggarakan rekrutmen karyawan bagi lulusan SMK SMTI Bandar Lampung, Senin, 27/6/2022 di ruang kelas sekolah setempat.

Bapak Eko Erwanto, Ketua Bursa Khusus (BKK) SMK SMTI Bandar Lampung mewakili Kepala Sekolah bapak Farid Hardiana, menjelaskan, hasil dari seleksi rekrutmen PT Sugar Group Company nantinya ditempatkan di beberapa bidang.
Namun, sebelum mereka bekerja, akan dilaksanakan proses training selama satu tahun oleh Politeknik dari PT Sugar Group.
“Ini kerja sama yang baik untuk SMK SMTI Bandar Lampung yang berpotensi di Provinsi Lampung,” ucapnya.

Menurut Bapak Eko, proses seleksi dilakukan beberapa tahapan. Jika dinyatakan lolos, mereka akan ditempatkan langsung di lokasi perusahaan Sugar Group.
Bulan ini, kata dia, Sugar Group merupakan kelima kalinya mengadakan rekrutmen karyawan untuk SMK SMTI Bandar Lampung.
Rekrutmen karyawan untuk siswa SMK SMTI Bandar Lampung sebelumnya pada Sabtu (25/6/2022) dilaksanakan PT Medion Bandung, Sari Husada.
Sementara itu, berdasarkan informasi, Bapak Eko, jumlah peserta yang akan ditempatkan di perusahaan gula tersebut berjumlah 40-60 orang yang dibagi dua jurusan.

Kerja sama antara SMK SMTI Bandar Lampung dan PT Sugar Group Company sudah berlangsung lama. Akibat pandemi covid-19, pihak sekolah tidak mengirimkan guru dan siswa ke sana untuk praktek kerja industri (prakerin).
“Alhamdullilah lepas pandemi covid-19 ini banyak industri untuk rekrutmen siswa maupun alumni SMTI. Maka jalinan kerja sama yang pernah terjalin dirajut lagi,” kata dia.
Pascapandemi juga, terang Bapak Eko, banyak industri kembali ke SMK SMTI, mulai dari rekrutmen, program Silver Expert, program magang guru, dan evaluasi kurikulum.

Dalam tahap seleksi diikuti sebanyak 98 peserta dari 100 yang mendaftar dan dibagi tiga lokal kelas. Peserta yang akan diambil juga sesuai dengan standar kebutuhan perusahaan.
Dia berpesan, pertama, setiap diselenggarakannya rekrutmen, untuk lulusan yang belum bekerja agar dapat mengikuti.
Yang kedua, mental, sifat serta etika kerja harus dipertahankan dengan baik.
“Kalau mental, sifat, dan etika tidak baik, kerja di manapun tidak betah. Tapi sebaliknya, kita akan nyaman dan betah jika mental dan etika kerja kita baik

Leave a Reply